Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi by Sakura

Chapter Bab 74



Bab 74 Menyelingkuhi Pak Theo 

+15 BONUS 

Hardy tertawa ringan. “Nggak, jangan asal pikir! Kulihat akhir–akhir ini kamu sibuk syuting dan harus menangani pameran juga, kamu sudah lembur beberapa hari, jadi kupertimbangkan untuk memberimu liburan agar kamu dapat beristirahat dengan baik. Anak muda jangan bekerja terlalu keras, kesehatan paling penting.” 

Mendengar kata–kata ini, Kayla pun tidak lanjut bertanya. Sekalipun Hardy tidak bersedia 

memberitahunya, dia bisa menebak alasan di balik hal ini. 

Dua hal buruk terjadi secara beruntun. Mengingat kata–kata yang diucapkan Theo tadi, bagaimana mungkin dia tidak tahu siapa dalang di balik semua ini! 

Setelah menutup telepon, Kayla mengembuskan napas panjang… sungguh menyebalkan! 

Viola yang berada di samping berkata dengan sinis, “Hei, kamu dipecat, ‘kan? Tahu rasa kamu!” 

Kayla mengerutkan keningnya sambil menoleh ke arah Viola dengan kesal. “Kenapa kamu masih di sini?” 

“Ini tempat umum, apa aku….” 

Memerlukan izinmu untuk berada di sini. 

Namun, sebelum Viola menyelesaikan ucapannya, Kayla sudah pergi. Rasanya seperti ditinju dengan 

kapas. Dialah yang mengejek Kayla, tetapi dirinya juga yang tertekan! 

Setelah masuk ke taksi, Kayla langsung menelepon Theo. Setelah menunggu beberapa menit, tetap tidak ada yang menjawab telepon. 

Dia tidak lanjut menelepon lagi. Tadi pagi. pria itu pergi dengan marah, justru aneh kalau dia menjawab 

telepon! 

Lupakan saja, dia bisa memanfaatkan waktu istirahat ini untuk pergi membeli mobil untuk memudahkan 

transportasinya. 

Kalau tahu akan seperti ini, dia akan membawa mobil yang biasa dia kendarai saat pergi dari Vila Aeris. 

Dia berencana untuk pergi ke toko otomotif besok, tetapi malam ini terjadi hal yang tak terduga. 

Tepat ketika Kayla selesai memesan makanan, terdengar suara ketukan pintu dan suara pemilik rumah.” 

Kayla, apa kamu berada di dalam? Kalau ada, tolong buka pintu. Ada yang ingin Bibi bicarakan 

denganmu.” 

Mendengar ucapan ini, Kayla mempunyai firasat aneh. Dia pergi membuka pintu. “Bibi, apa kamu baik- baik saja?” 

Pemilik rumah tidak sendirian, dia didampingi oleh dua pria. 

+15 BONUS 

Pemilih rumah tersenyum masam. “Begini, Kayla. Akhir–akhir ini aku terkena masalah dan sangat membutuhkan uang, jadi aku terpaksa menjual rumah ini dan nggak bisa menyewakannya padamu lagi.” 

Sembari berbicara, dia menjadi takut dan tidak berani menatap Kayla. Bagaimanapun, mereka menandatangani kontrak dua tahun. 

Kayla menahan amarahnya sambil bertanya, “Kapan kamu akan menjualnya?” 

Pemilik rumah menunjuk salah satu pria paruh baya di sampingnya sambil berkata, “Aku mengajak peminat rumah datang melihat–lihat dulu. Kalau cocok, malam ini kita akan langsung melakukan serah 

terima.” 

Pemilik rumah memaksanya pindah? 

Kayla menolak dengan tegas. “Maaf, aku nggak bersedia membiarkan pria asing masuk ke dalam rumah. Kalau kamu mengetuk pintu lagi, aku akan melapor polisi.” 

Setelah berkata demikian, Kayla langsung menutup pintu. 

Dia berjalan ke ruang tamu dan segera mengambil ponselnya yang berada di sofa untuk menghubungi 

THEO. 

Kali ini, Theo menjawab panggilannya, tetapi tidak bersuara. Sepertinya Theo sedang menunggunya berbicara. 

Kayla yang tertekan langsung mengumpat dengan kesal “Theo, apa kamu itu pria? Hanya karena tadi 

pagi aku menamparmu, kamu membuatku kehilangan pekerjaan dan sekarang menghasut pemilik rumah untuk menjual rumah? Dulu aku merasa kamu berengsek karena mencintai orang lain dan ingin mempunyai istri muda. Tapi ternyata kamu juga licik! Kamu adalah orang yang suka menusuk orang dari 

belakang, dasar bajingan!” 

Setelah berkata demikian, dia tidak berhenti. Pada akhirnya, dia tidak bisa menahan amarahnya dan mulai bersikap kasar. 

Pemilik rumah yang berada di luar terus mengetuk pintu. Melihat Kayla tidak menjawab, dia pun mulai 

melontarkan berbagai kata–kata kasar. 

Di perumahan biasa seperti ini, suara keras akan mengganggu para tetangga. Apalagi, pemilik rumah meneriakkan banyak kata–kata makian. 

Kayla melampiaskan semua amarahnya pada Theo. “Kalau kamu terus menindasku seperti ini, aku akan berselingkuh dengan pria lain. Biar semua orang tahu, Pak Theo juga bisa diselingkuhi!” 

Dia sangat emosi hingga asal berbicara. “Bukankah kamu keberatan aku menyukai sahabatmu? Karena kamu membuatku kesulitan, aku akan pergi menggoda Carlos dan menggandengnya di hadapanmu setiap hari.” 

Mungkin karena kata–kata ini melampaui batas toleransi Theo, Theo yang sedari tadi diam pun berkata 

dengan nada dingin, “Carlos nggak akan menyukaimu.” 

+15 BONUS 

“Hmph! Reaksimu bahkan nggak seburuk ini saat aku membicarakan soal Raline. Sepertinya kamu memang nggak lurus, kurasa orang yang benar–benar kamu sukal adalah sahabatmu sendiri!” 

Setelah melampiaskan seluruh amarahnya, Kayla pun menutup telepon. 

Theo sedang berada di kantor direktur utama Perusahaan Oliver. 

Sejak kapan Theo yang terhormat pernah dimarahi seperti ini? 

Tanpa melihat pun, Axel dapat merasakan aura suram dari sekujur tubuh Theo. Aura itu menyelimuti seisi kantor yang sunyi hingga membuat orang ketakutan. 

Tamparan, berengsek, licik, istri muda, selingkuh…. 

Tidak ada satu pun dari kata–kata ini yang pantas didengar oleh Axel. Nyawanya terancam! 

Untungnya, masih ada orang lain selain Axel dan Theo di ruangan ini 

Ada seorang wanita yang membungkuk di sofa, dia meringkuk seperti seekor burung puyuh. 

Dia adalah pelayan yang bekerja di kafe tempat Kayla dan Davin mengobrol. Audio itu langsung menjadi pembicaraan hangat saat tersebar ke internet. Mereka bahkan menyebarkan informasi pribadi Kayla ke 

media sosial. 

Dia mengundurkan diri karena takut terlibat dalam hal ini. Namun, karena tidak ada yang terjadi selama tiga tahun ini, dia pun sudah mulai lupa. Tak disangka, hari ini ada orang yang tiba–tiba mencarinya dan ingin membahas soal kejadian itu. Kemudian, dia pun dibawa ke sini …. 

Saat itu, berita sangat besar. Meskipun dia tidak pernah bertemu dengan Theo secara langsung, hanya dengan melihat wajah Theo, dia teringat akan tokoh utama insiden itu. 

“Katakan.” Wajah tampan Theo tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Dia seolah–olah tidak peduli 

dengan umpatan Kayla. 

Wanita itu tertegun selama beberapa detik sebelum menyadari bahwa Theo sedang berbicara dengannya. 

Ketika mendongak, dia langsung melihat tatapan tajam Theo. Kulit kepalanya menegang dan dia otomatis menyangkal. “Aku nggak tahu, aku hanya seorang pelayan. Hari itu aku bertanggung jawab untuk melayani tamu lantai pertama, nggak berurusan dengan tamu yang berada di dalam ruangan pribadi.” 

Tanpa perlu Theo perintahkan, Axel sudah melemparkan setumpuk data ke hadapan wanita itu. 

Setelah menunduk dan melirik sekilas, ekspresi wanita itu berubah drastis. Keringat dingin terus bercucuran dari keningnya dan tubuhnya bergetar hebat. “Aku …. 

Theo berkata dengan tenang. “Pikirkan baik–baik sebelum menjawab.” 

+15 BONUS 

Dia seolah–olah tercekik. Kata–kata yang hendak dia lontarkan pun tersedak di tenggorokannya. Maaf, aku bukan sengaja: Aku nggak menyangka akan menimbulkan masalah sebesar itu.” 

Tumpukan data itu menampilkan catatan obrolannya dengan beberapa temannya. 

Saat itu, dia bosan dan membuka kamera pengawas di kafe. Kebetulan dia melihat adegan Kayla melamar” Davin. Saat itu, dia merasa Kayla sangat rendahan. Sebagai seorang wanita, dia merasa malu atas tindakan Kayla. Jadi, dia merekam pembicaraan mereka dan ingin menggosip dengan sahabatnya. 

Dia tidak menyangka audio itu akan tersebar ke media sosial. 

Saat ini, dia melirik Theo dan melihat tatapan Theo masih tidak berubah, dia buru–buru menjelaskan. Aku benar–benar nggak menyebarkannya ke media sosial. Aku hanya mengirimkannya ke beberapa teman. Kalau Bapak nggak percaya, Bapak boleh memeriksanya.” 

Tatapan Theo sangat suram. “Berapa banyak teman?” 

Wanita itu terus menunduk, dia hampir menangis ketika melihat ekspresi galak Theo. 

Theo mengabaikannya, lalu berbalik untuk melihat langit cerah di luar jendela sambil berpikir…. 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.