Chapter Bab 140
Bab 140 Dia Memiliki Niat Tertentu pada Kayla
Kayla memiringkan badannya untuk menghindari tangan Nathan. *Jangan melakukan hal yang bisa menimbulkan kesalahpahaman seperti ini. Aku datang untuk meminta bantuan padamu.”
Melihat tangannya mendarat di tengah udara, Nathan pun meregangkan bahunya dan berjalan mengikuti Kayla.
Pada dasarnya sekat tempat duduk ini dirancang untuk pasangan sehingga ruangan tidak luas. Meskipun dua pengawal itu berdiri, mereka harus berdesakan agar bisa masuk ke dalam.
Nathan menatap pandangan aneh pelayan, lalu melirik dua pengawal yang berdiri tegak seperti dewa pintu. “Bagaimana kalau kalian duduk di meja sebelah? Aku akan membayar tagihan makanan kalian.”
Pengawal itu memandangnya dari atas. “Nggak.”
Mereka tahu Nathan mempunyai niat tertentu pada Kayla.
Nathan tersenyum sopan. “Kalau begitu, bolehkah kalian berdiri di luar? Kalian memang nggak malu berdiri di sini, tapi aku malu.”
Dia adalah sosok yang penting di tim dan sudah melalui banyak rintangan. Kalau auranya lemah, dia tidak akan bisa bertahan di arena. Meskipun saat ini dia tersenyum, auranya yang ganas terpancar dari tubuhnya hingga membuat orang–orang di sekitar merasa tertekan.
Kedua pengawal itu juga sudah dilatih secara profesional, mereka hanya akan mematuhi perintah majikan ketika bekerja. Oleh karena itu, meskipun merasakan adanya bahaya, mereka tidak berniat untuk mundur. Sebaliknya, mereka otomatis mengulurkan tangan untuk melindungi Kayla.
Kayla berkata, “Kalian tunggulah di luar. Pak Nathan adalah temanku, ada yang ingin kami bicarakan.”
Kedua pengawal mengiakan. Salah satunya berdiri di luar dan yang lainnya berdiri di meja kasir.
Ada dua lapis tirai yang tergantung di setiap sekat. Lapisan pertama adalah tirai jaring dan lapisan kedua adalah gorden. Nathan hanya menurunkan tirai jaring, dia tidak ingin membuat Kayla menjadi bahan omongan orang–orang. Pada dasarnya, dia adalah orang yang lugas, dia tidak peduli kalau dirinya dikritik orang, tetapi dia tidak akan membiarkan wanita yang dia sukai dikritik orang.
Soal kafe pasangan ini Dia mendengar adiknya menyebutkan nama kafe ini saat mengobrol dengan teman–teman. Dia baru kembali satu bulan dan jarang berjalan–jalan, bagaimana mungkin mengetahui kafe pasangan seperti ini.
Kayla mengeluarkan ponsel yang diinjak Viola. “Aku ingin meminta bantuanmu untuk menemukan orang yang dapat menyalin data di dalamnya.”
Nathan mengambil ponsel itu. Melihat layar ponsel yang hancur lebur, dia pun bercanda, “Apa ponselmu
ditabrak truk?”
+15 BONUS
Kayla tertegun
“Apa data di dalamnya sangat penting?”
“Ya.”
“Oke, aku akan menyuruh orang memeriksanya.” Nathan menyimpan ponsel itu, lalu tersenyum nakal pada Kayla. “Bisa dibilang kamu berutang budi padaku?”
“Kalau kamu butuh bantuanku….”
“Kak!”
Suara centil seorang gadis menyela ucapan Kayla. Detik berikutnya, tirai jaring dibuka dan muncul kepala Kelly Lianto. Ketika melihat Nathan, dia membelalakkan matanya dengan kaget. “Kebetulan
sekali kita bertemu di sini….”
Sebenarnya ini bukan kebetulan. Dia sengaja membawa sahabatnya datang ke sini untuk “bertemu” dengan Nathan. Sebelum keluar rumah, Nathan sempat memberitahukan bahwa dirinya akan datang ke sini. Saat itu, dia pun merasa aneh. Pertama karena kakaknya tidak suka minum kopi dan kakaknya juga belum punya pacar. Kenapa tiba–tiba ingin datang ke kafe pasangan seperti ini?
Saat melihat Kayla yang duduk di samping, dia pun tertegun. Wajahnya yang tembem langsung menjadi canggung. “Kak, dia pacarmu?”
Kelly tidak berani berbalik untuk melihat ekspresi sahabatnya. Alice Molly sudah lama menyukai Nathan. Ketika Nathan pergi bertugas di kemiliteran, Alice terus melajang. Meskipun Alice tidak mengatakan bahwa dirinya sedang menunggu Nathan, semua orang tahu bahwa Alice sedang menunggu kakaknya
Kelly.
Sekarang, Nathan sudah kembali, tetapi sebelum Alice menyatakan cintanya, pria yang dia sukai selama bertahun–tahun sudah menjadi milik orang lain. Siapa yang bisa menerima pukulan seperti ini.
Nathan memainkan lidahnya, lalu mendekat ke telinga Kayla. “Ada yang salah paham dengan hubungan kita, sepertinya ini karma?”
Kayla tercengang.
Jarak mereka sangat dekat hingga napasnya mengenai telinga Kayla dan Kayla otomatis minggir ke
samping.
Nathan berkata, “Bukankah kamu ingin meminta bantuanku? Temani aku berakting, anggap balas budi.”
Setelah berkata demikian, Nathan tidak peduli apakah Kayla setuju, dia langsung meletakkan tangannya di belakang kursi Kayla. Meskipun dia tidak menyentuh Kayla, di mata orang lain, ini adalah sikap untuk menunjukkan kepemilikan. “Ya.”
Ekspresi Kelly berubah masam. Dia merasakan tangan Alice yang sedang memegangnya gemetaran.
+15 BONUS
“Kapan kalian jadian? Kemarin Ibu baru saja bertanya padamu dan kamu bilang kamu masih lajang?”
“Itu kemarin.” Meskipun berbohong, ekspresi Nathan sama sekali tidak berubah. “Kenapa? Apakah menembak wanita memerlukan waktu beberapa tahun?”
Kelly memandang Kayla sambil bertanya, “Kak, apakah kamu benar–benar adalah … pacar kakakku?”
Kayla hanya bisa tersenyum canggung.
Sebagai “selebgram baru“, berita pernikahannya dengan Theo baru saja mereda. Namun, hal itu sangat menggemparkan sehingga menarik perhatian banyak orang. Meskipun Nathan meminta bantuannya, dia enggan untuk menganggukkan kepalanya.
“Jangan–jangan kamu dipekerjakan kakakku untuk membohongi ibuku?”
Ibunya Nathan menurunkan perintah darurat. Kalau tahun baru imlek ini Nathan tidak membawa pacarnya pulang, ibunya akan mengatur kencan buta untuk Nathan.
Nathan meremas bahu Kayla untuk mengisyaratkan sesuatu.
Kayla memandang tatapan penasaran Kelly, lalu menjawab dengan ragu–ragu. “Ya.”
“Kakakku benar–benar memintamu berpura–pura menjadi pacarnya?”
“Pura–pura apaan. Anak kecil jangan terlalu banyak nonton drama. Apa kakakmu berani melakukan hal nggak bermoral seperti itu? Lagi pula, kakakmu sangat tampan, apa perlu menghabiskan uang untuk menyewa orang menjadi pacarku?”
Kelly buru–buru menganggukkan kepalanya.
Nathan tertegun.
Saat dia hendak mengangkat tangannya untuk memukul kepala Kelly, Alice muncul dan matanya tertuju pada Kayla. Setelah menatap Kayla untuk beberapa saat, dia pun berkata dengan lembut, “Kak Nathan, aku agak familier dengan kakak ini. Sepertinya aku pernah melihatnya di suatu tempat?”
Nathan berkata dengan santai, “Sepertinya di album foto rumahku.”
Alice terdiam..
Dia berteman baik dengan Kelly dan menyukai Nathan. Tentu saja, dia pernah melihat album foto Keluarga Lianto dan mengambil beberapa foto. Namun, dia tidak yakin dengan jawaban Nathan.
Wajah ini….
Dia mengerutkan keningnya sambil berpikir dengan cermat. Sebuah gambaran tiba–tiba melintas di benaknya.
Alice membelalakkan matanya dengan kaget sambil menatap Kayla yang sedang menatap Nathan dengan kebingungan.
+15 BONUS
Nathan melambaikan tangannya. “Ya sudah, kallan bermainlah, Jangan mengganggu kami. Sulit bagi pria tua sepertiku menemukan pacar, Jangan menakuti calon Istriku
Kayla benar–benar pasrah. Nathan benar, dia tidak perlu menghabiskan uang untuk menyewa orang. Dengan parasnya yang tampan dan mulutnya yang manis ini, banyak wanita yang bersedia menjadi
pacarnya.
Ekspresi Alice berubah dingin, dia bertanya dengan kesal, “Kak, apakah Kak Nathan tahu?”