Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi by Sakura

Chapter Bab 139



Bab 139 Dia Cinta Mati pada Seorang Wanita 

Kayla menjawab, “Tahu.” 

Sudut bibir Theo terangkat dan suatu senyuman pun terlihat. Bahkan suaranya terpengaruhi oleh senyuman itu. “Nggak ingin aku menyelidikinya atau nggak ingin berutang budi padaku? Nggak ingin terjerat denganku atau benar–benar ingin menyudahi masalah itu?” 

Kayla melirik Martin yang menatapnya dengan gugup. “Ingin menyudahi masalah itu.” 

“Hmph.” Kali ini, Theo benar–benar tersenyum, tetapi itu adalah senyuman dingin. Dia berkata dengan nada sinis, “Kamu nggak seharusnya berada di Kota Bapura.” 

“Hah?” 

“Kamu seharusnya pergi ke pegunungan untuk bertapa, duduk di kursi untuk menikmati aroma dupa.” 

Kayla terdiam. 

Dia tahu pria berengsek seperti Theo tidak akan mengucapkan kata–kata baik! 

Setelah itu, Theo langsung mengakhiri panggilan. Kayla menatap Martin sambil berkata dengan nada dingin, “Sudah puas? Berikan ponselnya.” 

Martin tahu dia pilih kasih dalam menangani masalah ini dan merasa agak bersalah. Jadi, dia menyerahkan ponselnya kepada Kayla. Pada saat yang sama, dia pun melihat bekas ciuman yang mengejutkan di leher Kayla. 

Dia adalah laki–laki, tentu saja dia tahu betapa intensnya suatu ciuman yang dapat meninggalkan bekas yang begitu jelas. Tentu saja, karena pria itu sangat mencintai seorang wanita hingga mengerahkan seluruh tenaga untuk mencium wanita itu. 

Sebelumnya dia sudah mendengar kabar bahwa mereka akan segera bercerai, tetapi melihat bekas itu dan pengawal di luar…. 

Seketika, dia menjadi sangat gembira. “Kayla, kamu dan Theo….” 

Sebelum Martin selesai berbicara, Viola yang berada di samping tiba–tiba mengulurkan tangan untuk merampas ponsel di tangan Martin dan melemparkan ponsel itu ke lantai. Namun, amarahnya belum terlampiaskan. Dia bahkan menginjak ponsel itu beberapa kali. 

Posisinya tepat di samping Martin dan hal ini sudah direncanakan sejak awal. Meskipun Kayla mengerahkan seluruh tenaga untuk menghentikannya, dia tetap selangkah lebih cepat. 

Para pengawal berada di luar. Mereka memang sangat terlatih, tetapi mereka tidak memiliki sayap dan tidak bisa terbang. 

“Viola….” 

1/4 

Kayla langsung melayangkan tamparan ke wajahnya. Mungkin karena terlalu kuat, kepalanya yang sedang pusing berdenyut kesakitan. Dia menatap wanita yang terjatuh karena tamparannya sambil berkata, “Kamu Ingin mati, ‘kan? Aku akan mewujudkan keinginanmu.” 

Martin mengulurkan tangan untuk menghentikannya. “Kayla, Viola masih muda dan nggak paham. Ayah mewakilinya meminta maaf padamu. Bagaimanapun, dia adalah adikmu, tolong maafkan dia kali ini saja…. 

Viola memegang wajahnya yang bengkak sambil berkata, “Kayla, kamu berani bertindak seperti ini karena dilindungi oleh Theo. Kalau nggak ada dia, kamu itu siapa? Ibumu meninggal dini karenamu, perusahaan juga bangkrut karenamu. Kalau bukan karena Ayah pergi ke luar negeri, dia mungkin sudah meninggal karenamu….” 

Kayla menghempaskan tangan Martin, lalu menampar Viola lagi untuk membungkam mulutnya! 

“Apakah Martin nggak pernah mengajarimu cara menyikat gigi? Mulutmu bau sekali. Hari ini aku akan mengajarimu apa itu etika.” 

“Ah!” Setelah ditampar beberapa kali, Viola pun berteriak, “Kayla, beraninya kamu memukulku. Aku akan membunuhmu. Kamu seperti ibumu, kalian ada hantu berumur pendek, kusumpahi kamu mati muda!” 

Viola menerjang ke arah Kayla dengan liar, seperti seekor sapi gila. 

Kayla tidak menghindar. Dia menatap Viola dengan dingin. 

Melihat tatapan ini, Viola merasakan adanya suatu hawa dingin yang menjalar di punggungnya hingga membuatnya merinding. Saat ini, dia dapat merasakan bahwa Kayla benar–benar ingin membunuhnya. 

Ini adalah masyarakat yang diatur oleh hukum, beraninya Kayla memiliki niat seperti itu. 

Begitu Viola menerjang ke depan, seseorang meraih lehernya dari belakang. Ketidaknyamanan ini hampir membuatnya muntah di tempat. Dia menoleh dan melihat pengawal yang menatapnya dengan. dingin. “Kenapa kamu mencekikku? Dialah yang memukulku.” 

Pengawal itu berkata dengan ekspresi datar, “Tugas kami adalah melindungi Nyonya Kayla, jangan 

sampai dia terluka.” 

Artinya Kayla boleh memukulnya, tetapi dia tidak boleh memukul Kayla. 

Viola tertegun. 

Setelah berkata demikian, dia menoleh ke arah Kayla. “Nyonya Kayla, serahkan pekerjaan kasar seperti ini pada kami. Memukul orang akan menyakiti tangan Anda.” 

Viola kembali tercengang. 

Sial, dunia macam apa ini? Dia yang memukulku tapi malah menuduh wajahku menyakitinya?‘ pikir Viola. 

Tangan Kayla memang agak sakit, bahkan terasa panas. “Kirimkan dia ke kantor polisi. Daah yang monaitim orang untuk melecehkanku.” 

Medersa Kayla hendak mengirimnya ke kantor polisi Viola panik! 

“Kayla, kamu yang bilang akan menyudahi masalah semalam. Bisa–bisanya kamu ingkar janj 

atnya adalah kalian nggak memberiku sampah.” Kayla membungkuk untuk mengambil ponsel yang 

ghancurkan Viola. Layar ponsel tu sudah menjadi hitam, bahkan tidak bertarsi ketika diperun 

Viola dan Martin disaret oleh pengawal Umpatan Viola bergema di sepanjang koridor. Taya tamu 

adalah anak durhaka yang membunuh ibumuhuhu_e 

Dia tiba–tiba berhenti mengumpat. Mungkin pengawal menutup mulutnya karena terlalu berisik 

Kayla mengganti pakaian, lalu meminum obat pereda sakit kepala. Setelah itu dia memasukkan porsel 

ang rusak itu ke dalam tasnya dan bergegas keluar. 

Ponsel itu sudah tua dan hancur lebur. Kayla tidak berani asal meminta orang untuk memperbaikinya karena takut data–data di dalamnya akan hilang. Jadi Kayla memutuskan untuk memperinatrannys 

pada Nathan dulu biar Naman pastikan apakah dapat diperbaiki atau mungkin pare–cara di dalam piz 

disain keluar. 

Teknisi di tim kemiliteran pasti lebih terampil daripada teknisi di luar sana. 

Kayla melihat beberapa orang di belakangnya. “Sekarang masih terang, kalian nggak perlu mengikutiku.” 

Sekarang, dia akan pergi menemui Nathan. Dia khawatir Theo akan menggila dan melakukan sesuat padanya lagi. Meskipun Theo tampak sangat normal di siang hari dan tidak terlihat seperti pria yang akan memerkosa wanita, dia tidak berani mengambil risiko. 

Seorang pengawal menjawab, “Nyonya Kayla, Pak Theo meminta kami melindungi Anda.” 

“Melindungi atau mangawasi?” 

“Pak Theo nggak bilang mengawasi 

Kayla mengerutkan bibimya sambil berkata, “Kalau begitu, serahkan ponsel kalian padatu* 

Dua pengawal itu saling memandang. “Nyonya Kayla, ini…. 

“Aku nggak membutuhkan orang yang nggak patuh. Kalau kalian menolak suruh Theo ganti orans.” 

Kedua pengawal itu terpaksa menyerahkan ponsel mereka. Kalau Kayla mengadu pada Thea, tidak 

peduli apakah ini adalah kesalahan mereka, Theo tidak akan mengampuni mereka. 

Karena takut mereka akan diam–dian melapor pada Theo. Kayla menumpangi mobil yang mereka 

kendarai. 

Kayla dan Nathan sepakat untuk bertemu di sebuah kafe. Nathan yang menentukan lokasi temu dan 

+15 BONUS 

tempat ini dekat dengan rumahnya. 

Ketika tiba, Kayla baru tahu bahwa tempat yang Nathan pilih adalah kafe pasangan. Baik dari segi dekorasi ataupun suasana, semuanya sangat ambigu. 

Hanya ada dua tempat duduk di setiap sekat dan posisinya sangat berdekatan. Didukung dengan lampu 

dan suasana yang ambigu mudah terjadi sesuatu. 

Pengawal yang terus memambangkan wajah dingin tiba–tiba membelalakkan mata mereka. Suatu 

pikiran melintas di benak mereka. 

Gawad 

Nathan sudah tiba. Ketika melihat Kayla, Nathan Langsung meletakkan tangan di punggungnya dan membawanya ke tempat duduk mereka. 

“Akhirnya kamu berinisiatif mengajakku berkencan. Kenapa kamu membawa dua nyamuk yang sangat 

mengganggu?” 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.