Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi by Sakura

Chapter Bab 34



Bab 34 Merusak Reputasi Raline 

Ekspresi Theo berubah muram. Bukti perselingkuhan? Hmph, Jangan harap! 

“Aku hanya mengawasi Nona Raline dari sini, nggak berniat untuk menyakitinya….” 

“Apa sudah mendapatkan bukti?” 

“Nggak, yang diinginkan Nyonya Kayla adalah foto di atas kasur. Dia bilang ingin kamu menyerahkan seluruh harta dan menyebarkan foto di internet untuk merusak reputasi Nona Raline.” 

Wajah Theo tampak sangat kusam dan emosinya sulit ditebak. Namun, amarahnya perlahan–lahan 

meluap …. 

Kejadian ini mengundang perhatian satpam. Ketika mereka tiba, Theo sudah melepaskan tangannya.” Kirim orang ini ke kantor polisi.” 

Satpam segera membawa orang itu pergi. 

Kemudian, Theo menelepon Axel dan menceritakan kejadian ini dengan singkat, lalu memintanya menangani masalah ini. 

Theo memandang Raline sambil berkata dengan tenang. “Orang yang menguntitmu sudah ditangkap. kamu nggak usah takut lagi.” 

Raline mengangkat dagunya. Dia tidak bermaksud untuk menyudahi masalah ini. “Lalu, apa yang akan kamu lakukan pada Kayla? Dia mengutus orang untuk menguntitku dan ingin menyebarkan foto pribadiku di internet. Tindakannya ini melanggar hukum, loh.” t 

Ekspresi Theo tidak berubah, dia tetap berkata dengan tenang, “Ini hanyalah pernyataan sepihak dari orang itu, perlu diselidiki lebih lanjut. Sudah malam, beristirahatlah.” 

Setelah berkata demikian, Theo langsung pergi. Raline pun termenung untuk cukup lama….. 

Keesokan harinya, Kayla pergi bekerja ke studio pada siang hari dan sibuk memperbaiki lukisan Raline pada malam hari. Dia hanya tidur enam jam sehari dan harus meluangkan waktu untuk makan. 

Malam ini, Bella tiba–tiba meneleponnya. Sebelum dia berbicara, sudah terdengar suara marah dari ujung lain telepon. “Bajingan itu nggak mau bercerai denganmu, tapi malah bermesraan dengan 

selingkuhannya. Apa dia nggak takut dengan karma?” 

Kayla yang sudah seharian menatap benda–benda halus pun mengangkat kepalanya. Seketika, dia merasa Bumi seolah–olah berputar, dia otomatis bertanya, “Ada apa?” 

“Apa kamu nggak tahu? Theo dipotret oleh wartawan saat pergi ke hotel yang ditinggali Raline! Meskipun dia nggak bermalam di sana, dia menetap untuk beberapa saat. Sepertinya mereka bertengkar, Theo meninggalkan hotel dengan ekspresi muram. Ckck… hanya Theo yang akan menyayangi wanita munafik seperti Raline itu.” 

“Apa….” Nada bicara Kayla terdengar datar, belakangan ini dia tidak punya waktu untuk membaca gosip. 

“Berita itu langsung dihapus setelah diposting. Untungnya, aku sempat mengambil tangkapan layar, akan kukirimkan padamu nanti. Foto–foto ini bisa dijadikan bukti untuk menggugatnya di kemudian hari!” 

Mendengar kata “menggugat“, Kayla pun tertegun. (2) 

Foto–foto itu bukan foto ranjang, tidak bisa dijadikan bukti. Selain itu… apa sekarang dia mampu menggugat Theo

Ketika dia termenung, Darius meneleponnya. 

Melihat nama Darius, Kayla otomatis mengerutkan kening dan mengakhiri panggilannya dengan Bella.” 

Pak Darius.” 

“Nyonya Kayla, maaf mengganggumu malam–malam begini.” Mungkin karena tuntutan pekerjaan, suara Darius terdengar kasar dan tidak ramah. “Pak Theo berharap Anda dapat melunasi utang dalam bulan 

ini.” 

Kata–kata ini seperti petir yang menyambar Kayla. Sekarang sudah pertengahan bulan, bagaimana mungkin dia bisa mengumpulkan 600 miliar dalam setengah bulan? z 

Theo pasti sengaja! 

Kayla tertawa marah. “Bagaimana kalau aku nggak sanggup membayarnya?” 

“Maka akan dianggap sebagai pinjaman. Kalau lewat tanggal jatuh tempo, akan dikenakan bunga sesuai 

tarif bank.” 

Enam ratus miliar, bunga bulanannya adalah jumlah yang sangat besar bagi Kayla! 

Kayla tidak berbasa–basi dengan Darius, bagaimanapun Darius hanya menyampaikan maksud Theo. Setelah menutup telepon, Kayla langsung menghubunginya untuk menanyakan maksudnya. 

Namun, setelah berdering dua kali, panggilan ditolak! 

Kayla emosi hingga menggertakkan gigi. Dia tidak lanjut menelepon Theo lagi, tetapi dia tahu bahwa Theo tidak bermain–main dengannya soal pelunasan utang ini. 

Dia melihat kalender dengan depresi. Tak lama kemudian, dia menyadari suatu hari istimewa 

Pikiran Kayla tergerak. 

Keesokan harinya, dia mengajak Bella pergi berbelanja. Tujuannya sangat jelas, yaitu toko kebaya. 

“Sejak kapan kamu ingin memakai kebaya?” tanya Bella dengan kebingungan. 

Kayla memilih beberapa model. “Ibu mertuaku 

ingin memilihkan hadiah untuknya.” 

Nyonya Evi akan segera berulang tahun, jadi akan 

Meskipun Evi tidak kekurangan apa pun, Ini adalah niat baiknya, apalagi dia mempunyai maksud lain. 2 

Ketika mendengar bahwa Kayla membeli kebaya untuk Evi, Bella pun menghela napas. “Si Theo ini punya ibu yang baik hati. Kalau nggak, dia pasti sudah tersambar petir karena melakukan begitu banyak hal Jahat!” 

Kayla terdiam. 

Ya, dia setuju dengan perkataan Bella. 

Dia mengambil sebuah kebaya hijau sambil bertanya, “Bagaimana dengan ini?” 

Evi memiliki kulit cerah dan aura yang elegan. Dia sangat merawat tubuhnya sehingga sama sekali tidak punya lemak, gaya pas pinggang ini cocok untuknya

Bella mengambil kebaya itu. Setelah melihat untuk beberapa saat, dia pun berkata, “Bagus, cocok untuk 

ibu mertuamu….” 

Sebelum dia selesai berbicara, terlihat sebuah tangan langsing yang merampas kebaya di tangannya. Tolong bungkuskan ini untukku.” 

Bella melihat ke arah datangnya tangan itu. Ketika melihat wajah orang itu dengan jelas, dia pun tersenyum. “Pantas saja suka mengambil barang orang, ternyata wanita simpanan. Kamu sudah terbiasa merebut laki–laki, ya?” 

Orang yang merampas kebaya itu adalah Karin, tetapi Raline berdiri di sampingnya. 

Kedua orang ini seperti sepasang tikus dan ular, sungguh tidak tahu diri. 

“Nona Bella, tolong hati–hati dalam berbicara. Aku bisa menuntutmu mencemarkan nama baik tanpa bukti.” Raline meliriknya dengan sombong. “Belum dibayar, berarti bukan dirampas. Sekarang aku akan membelinya, ia akan menjadi milikku.” 

Raline seolah–olah menyiratkan makna lain di kalimat terakhir ini. Seketika, mereka pun meragukan apakah Raline sedang membicarakan kebaya atau pria. 

Tepat ketika Kayla hendak mengatakan sesuatu, Bella langsung mengambil kembali kebaya itu dan menyerahkannya pada pramuniaga toko. “Bungkus, kami beli.” 

Setiap kebaya yang ada di toko ini adalah karya asli desainer dan hanya ada satu buah untuk setiap model. Pramuniaga itu mengambil pakaian yang diserahkan Bella dengan tertekan. 

Raline langsung mengeluarkan kartu hitam di tasnya sambil berkata, “Aku akan membayar sepuluh kali lipat dari harga asli.” 

Bella mengangkat dagunya dengan ekspresi menantang. “Aku bayar dua puluh kali lipat.” 

Sudut bibir Raline terangkat. “Dia berkata sambil tersenyum sinis, “Nona Bella, ini pasti Kayla yang ingin beli, ‘kan? Kamu ingin bayar dua puluh kali lipat, apa kamu kira sekarang dia mampu mengeluarkan 

+15 BONUS 

uang sebanyak itu?” 

Kayla mengerutkan keningnya. Bagaimana bisa Raline mengetahui keadaannya? Apa Theo memberitahunya soal 600 miliar itu? 

Kali ini orang yang mengeluarkan kartu adalah Kayla, dia melakukan ini karena ingin menghadiahkan kebaya ini kepada Evi. 

Gesek kartuku.” 

Melihat Kayla hendak membayar, ekspresi Raline pun berubah drastis. “Kamu nggak perlu berseteru dengan uang karena aku.” 

Kayla malah menjawab sambil tersenyum, “Bukan aku yang berseteru dengan uang.” 

Siapa yang tiba–tiba merampas barang orang dan siapa yang tiba–tiba menaikkan harga

Bella tidak ingin berbicara dengan wanita munafik itu lagi, dia menarik Kayla ke arah kasir. Ketika melewati Raline, dia sengaja menabrak bahu Raline sebagai peringatan. 

Namun, tak disangka….. 

“Ah…. 

Raline tiba–tiba merintih kesakitan dan jatuh ke lantai. 

Dia memegang tulang punggungnya sambil menggertakkan bibirnya, dia seolah–olah sangat kesakitan! 

Ekspresi Karin berubah muram, dia hendak menampar Bella. 

“Apa kamu tahu betapa pentingnya tubuhnya? Kamu kira kamu itu siapa? Berani sekali mendorongnya!” 

Raline adalah penghasil uang terbesarnya. Belakangan ini, dia sangat mementingkan kondisi fisik 

Raline, Raline bahkan berhenti latihan untuk memulihkan diri. 

Namun, Bella malah menabraknya dan membuatnya jatuh! 

Bella yang emosi pun menampar Karin. “Aku leluhurmu! Mau menyalahkanku? Kalau begitu, akan kutunjukkan akibat dari menjadi wanita simpanan!” (

Sembari berbicara, dia juga menampar Raline yang tergeletak lemas di lantai….. 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.