Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Chapter Bab 686



Bab 686 Begitu Saja 

“Benar, aku jatuh cinta pada Nona Tina pada pandangan pertama!” 

Louis sendiri tidak menyangka ayahnya memahami pikirannya dengan baik. 

Dia langsung mengangguk dengan kegirangan. 

“Tuan Sam, tolong kalau bercanda jangan kelewatan!” 

Raut wajah Tina muram dan marah. 

Tidak peduli berapa tahun lebih tua Louis, dia sudah hampir seumuran dengan ayahnya. 

Putra Louis sendiri hanya beberapa tahun lebih muda darinya. 

Orang ini benar–benar mempermalukan dirinya. 

“Kalau kamu nggak mau, silakan kembali.” 

Sam berkata dengan acuh tak acuh. 

“Hari 

ini aku akan menjemput Pak Farlin kembali.” 

Tina juga marah. 

Sam mendengus, “Kenapa, bahkan Alden sendiri harus bersikap sopan saat melihatku. Beraninya kamu si gadis kecil ini nggak sopan padaku?” 

Begitu Sam selesai berbicara, dua barisan pria berjas masuk. 

Mereka menatap Tina dengan tatapan membara. 

“Nona Tina, silakan kembali.” 

Seorang master yang memimpin berkata dengan dingin. 

“Tuan Sam, hari ini aku sudah mengingat keramahan ini. Kelak aku akan membalasnya.” 

Tina menahan amarah dan menangkupkan tangannya, kemudian berbalik dan pergi tanpa 

ragu. 

Dia sudah mengetahuinya saat datang. 

Vila itu penuh dengan orang dan jumlahnya tidak kurang dari seratus orang. 

Kalau ingin menyerang, master yang Tina bawa sendiri tidak akan cukup untuk membawa Pak Farlin kembali. 

Sebaliknya, mereka akan terjebak di sini. 

Dia melihat Pak Farlin akan baik–baik saja untuk saat ini, sehingga dia memutuskan untuk 

10 

BONUS 

kembali dan memikirkan solusinya. 

“Siapa yang membiarkannya pergi!? Tangkap wanita itu kembali, malam ini aku akan menjadi pengantin pria!” 

Louis sadar kembali dan melihat Tina telah pergi, kemudian dia pun langsung memerintah 

para master itu. 

Plak! 

Sam menampar bagian belakang kepalanya dan membentak, “Idiot, aku cuma ingin membuat Alden marah dan nggak berniat untuk bertarung dengannya sampai mati!” 

Louis pun menyerah. 

Dia masih marah, kemudian menoleh dan mencibir, “Pak Farlin, bukankah kamu bilang Keluarga Mahasura dalam bahaya kehancuran, itu saja?” 

Dia mengira orang besar yang diandalkan Pak Farlin adalah Alden. 

Memang benar Alden adalah penguasa Kota Banyuli. 

Akan tetapi, ayahnya juga merupakan penguasa besar Kota Serambi. 

Sam juga lebih tua dari Alden. 

Pak Farlin menghela napas setelah mengetahui dia tidak bisa berbicara dengan orang bodoh. yang tidak punya otak seperti Louis. 

Setelah itu, dia menoleh ke Sam, “Tuan Sam, aku telah mengatakan semua yang harus 

kukatakan. Singkatnya, kalau nggak mau sampai bencana datang, tolong bawa aku kembali ke Kota Banyuli.” 

Sam mendengus dengan sinis. 

“Lebih baik Pak Farlin jaga diri sendiri dulu. Karena kamu menyukai tamanku, tinggallah beberapa hari lagi.” 

“Aku cuma ingin melihat bencana apa yang akan menimpa Keluarga Mahasura kalau kamu tinggal di sini selama beberapa hari!” 

Setelah mengatakan ini, Sam berbalik dan pergi. 

Pada dasarnya dia sangat mendominasi dan kuat. 

Semakin Pak Farlin bicara seperti ini, dia semakin tidak percaya. 

Vila Cakrawala. 

Raut wajah Luna langsung berubah setelah menerima panggilan telepon. 

“Luna, ada apa? Ada kabar dari Kota Serambi?” 

Desi langsung bertanya. 

Jacky dan yang lainnya juga menatapnya dengan gugup. 

Luna meletakkan ponselnya dan berkata tanpa daya, “Tina sudah tiba di Kota Serambi dan bertemu Sam yang Tak Terkalahkan, tapi dia diusir.” 

kali, bagaimana dengan Pak Farlin?” 

“Apa!? Orang itu sombong 

Ekspresi semua orang berubah 

drastis. 

+15 BONUS 

Tina sendiri pun diusir saat dia pergi ke sana. 

Dia adalah putri angkat Alden yang hebat dari Kota Banyuli. 

Luna menghela napas, “Pak Farlin baik–baik saja. Mereka nggak menyakitinya, tapi nggak berencana untuk membiarkannya pergi. Tina bilang dia akan mencari cara untuk tinggal di Kota Serambi untuk saat ini.” 

“Aduh, keluarga kita bersalah pada Pak Farlin. Dia datang ke Kota Banyuli untuk menemui Jacky, tapi dia malah diculik.” 

Desi menyalahkan dirinya sendiri. 

Jacky juga menggelengkan kepalanya dan menghela napas. 

Raut wajah Ardika sudah sedingin es setelah mendengarkan informasi yang diungkapkan oleh keluarganya. 


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.