Menantu Dewa Obat

Chapter Bab 1348



Bab 1348 Orang yang hebat pun tidak bisa menggertak orang lokal yang berkuasa

Sang pangeran dan Reva saling menatap lalu mereka berdua tertawa.

Sang pangeran pura-pura terkejut. "Wah, satu telepon saja bisa memanggil ratusan orang?"

"Ini benar-benar situasi yang menarik. Apapun yang terjadi aku harus melihatnya!"

Sarah berkata dengan cemas, "Aku tidak sedang bercanda. Apa yang aku katakan itu memang

benar."

"Angga ini benar-benar bukan sembarang orang

Reva mengibaskan tangannya, "Sudahlah nona Sarah, kita berdua tahu apa yang harus dilakukan." "Sekarang masalah ini sudah menjadi masalah antara kami dengan Angga. Kau pergi dulu saja!"

Sarah tampak cemas, "Ka... kalian tidak percaya dengan ucapanku?"

"Oke, kalau begitu aku pergi dulu.”

"Kalau sampai nantinya Angga datang lagi, kalian jangan menyesal!"

Setelah Sarah selesai berbicara lalu dia langsung membalikkan badannya dan berjalan pergi dengan marah.

Reva duduk di sofa sambil mengambil gelas anggunya lalu berkata dengan sambil tersenyum. "Bos provinsi Yama? Huh, kebetulan kita bisa bermain sebentar dengannya." Reva sudah menaklukkan sepuluh keluarga terpandang di ibukota provinsi malam ini tetapi dia sama sekali tidak punya kekuatan sendiri di ibukota provinsi ini.

Kalau dia dapat menelan kekuatan di ibukota provinsi maka di kemudian hari dia juga akan punya hak untuk berbicara di ibukota provinsi ini,

Angga adalah pilihan yang cukup bagus.

Namun, kurang dari tiga menit setelahnya, tampak Sarah yang berlari masuk lagi.

Dengan ekspresi marah dia berjalan menghampiri Reva dan sang pangeran.

Sang pangeran bertanya kepadanya, "Kenapa kau pulang lagi?"

Sarah tidak berbicara. Dia mengambil gelas anggur di atas meja lalu menyesap anggurnya kemudian dengan marah dia berkata, "Masalah ini terjadi gara-gara aku jadi tentu saja aku harus kembali lagi!" "Yang diinginkan oleh Angga itu aku. Sekarang aku sudah ada di sini, jadi paling - paling dia juga hanya akan memberi kalian pelajaran saja."

"Kalau aku pergi, kalian berdua pasti akan mati konyol di sini!"

Sang pangeran dan Reva saling menatap. Keduanya tampak agak terkejut.

Sarah ini benar-benar orang yang bertanggung jawab. Setidaknya, dalam kalangan anak perempuan, hal ini sangat jarang terjadi.

Kalau gadis-gadis pada umumnya yang melihat suasi seperti ini, mungkin mereka sudah tidak akan muncul lagi sejak tadi.

Saat melihat Reva dan sang pangeran terdiam, Sarah mengira bahwa mereka berdua merasa cemas sehingga dia langsung mengibaskan tangannya dan berkata, "Kalian berdua juga tidak perlu merasa khawatir."

"Aku sudah menghubungi agensiku, paling paling aku hanya perlu mengeluarkan uang untuk menyelesaikan masalah ini saja.”

"Selama beberapa tahun terakhir ini aku juga sudah menabung sejumlah uang jadi anggap saja aku belum mendapatkan uang ini."

"Ayo, mari minum!"

Sang pangeran mengambil gelas anggurnya, "Wali, aku tidak pernah menyangka bahwa kau masih merupakan seorang pemberani di antara semua wanita!"

"Boleh juga. Kalau lain kali kau ada pergi ke kota Amethyst, kau bisa menyebutkan namaku."

"Lihat saja nanti siapa yang berani menggertakmu ili sana!"

Sarah terkejut: "Kau berasal dari kota Amethyst?"

"Tetapi, kak, tidak peduli seberapa hebatnya kau di kota Amethyst tetap saja di sini adalah provinsi Yama."

"Biar aku nasihati yah, lebih baik kalian merendah Orang yang sangat hebat sekalipun tidak akan bisa menggertak orang-orang

orang lokal yang berkuasa!"

Sang pangeran tertawa dengan keras: "Ini adalah kalimat yang bagus, Orang yang sangat hebat sekalipun tidak akan bisa menggertak orang-orang lokal yang berkuasa!" "Tetapi itu juga harus tergantung pada situasinya."

"Kalau orang itu cukup hebat apa lantas orang lokal yang berkuasa itu mampu menahannya?"

Sarah tampak ragu. Sang pangeran juga terlalu percaya diri, kan?"

Pada saat ini, seorang banci tampak berlari masuk dari luar pintu.

Begitu melihat Sarah dia langsung berkata, "Aduhh, sayangku, kenapa kau malah datang ke sini?"

"Bukannya aku sudah menyuruhmu untuk menemani bos Angga? Bagaimana sih kau ini?"

"Apa kau tahu, bos Angga sudah memanggil ratusan orang di luar sana dan dia bilang dia akan membunuh dua orang bocah idiot."

"Kenapa kau masih tetap berada di sini? Ayo cepat ikut aku untuk meminta maaf kepada bos Angga. Temani bos Angga dengan baik. Kalau tidak, masa depanmu itu pasti akan hancur!" Sarah mengernyitkan keningnya: "Jerry, aku sudah mengatakannya dengan sangat jelas. Aku tidak akan pergi untuk melakukan hal tercela seperti itu."

"Kau yang mengatur situasi seperti ini untukku. Kaya sama sekali tidak layak untuk menjadi manajerku!"

"Mulai sekarang kau bukan lagi manajerku!"

Ekspresi si banci itu langsung berubah. Dia menolakkan tangannya di pinggan dan berkata dengan marah. "Apa? Kau merasa sudah hebat sekarang sehingga ingin mencampakkanku?" "Biar aku kasih tahu yah, itu tidak mungkin!"

"Malam ini, kau harus pergi untuk menemani bos Angga dan setelahnya semuanya akan mudah. untuk dibicarakan!"

“Kalau kau tidak mau menemaninya, percaya tidak kalau aku akan membuatmu hancur dalam semalam!"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.