Chapter Bab 1342
Bab 1342 Provinsi Yama mengakui dan menghormati tuan Lée
Reva menyeka darah di wajahnya lalu dengan perlahan menoleh untuk melihat ke sepuluh orang kepala keluarga itu.
"Sekarang, apa kalian sudah puas?”
Kesepuluh kepala keluarga itu saling menatap dengan cemas dan pada akhirnya Jeremy adalah orang pertama yang membungkukkan badannya lebih dulu sambil berkata dengan suara lantang, “Mulai hari in dan seterusnya, provinsi Yama mengakui kehebatan tuan Lee dan akan menghormatinya!"
Dan para kepala keluarga itu pun satu demi satu ikut bersujud dengan sambil mengikuti teriakan Jeremy.
Di antara orang-orang ini, hanya kepala keluarga Balti yang tampak tidak puas.
Meski dia menundukkan kepalanya namun tatapan matanya tetap saja masih dipenuhi dengan
kebencian.
Apalagi putranya mati di tangan Reva.
Ekspresi Reva tampak acuh tak acuh. "Karena provinsi Yama sudah mengakui dan menghormati aku, maka ada beberapa hal yang tetap harus kita selesaikan, kan?" "Kepala keluarga Balti, bagaimana menurutmu?"
Kepala keluarga Balti tidak bisa menahan dirinya untuk tidak gemetaran. Dia tahu bahwa Reva akan membuat perhitungan dengannya.
Kalau saja Reva kalah dalam pertempuran malam ini maka dia juga tidak perlu merasa khawatir
tentang apapun.
Namun sekarang Reva sudah menang dan kesepuluh keluarga terpandang itu juga sudah mengundurkan diri.
Jadi apakah kesepuluh keluarga terpandang itu masih akan membantunya dalam hal ini?
Dia menatap Jeremy untuk meminta bantuan namun Jeremy malah memalingkan wajahnya dan sama sekali tidak menatapnya.
Lalu dia menoleh kepada para kepala keluarga lainnya dan mereka juga sama sekali tidak memedalikannya seolah mereka tidak melihatnya saja.
Orang-orang ini tidak bodoh. Kalau pada saat ini mereka melawan Reva, bukankah itu sama saja dengan mencari mati namanya?
Kemampuan Reva dalam membunuh ketiga belas orang pembunuh bayaran ini sudah bisa membuktikan kekuatannya.
Setidaknya dengan kekuatan sepuluh keluarga terpandang saat ini, mereka tidak mungkin bisa mengalahkan Reva.
Jadi dalam keadaan seperti itu, siapa juga yang bersedia untuk melawan Reva?
Saat kepala keluarga Balti melihat bahwa tidak ada satu pun orang yang memperhatikannya lalu tiba-tiba dia langsung tertawa, "Begitu seseorang yang hebat kehilangan kekuatannya, maka para pengikutnya juga akan bubar, ini adalah hal yang wajar!"
"Hemm, tetapi karena hari ini dia bisa menyerang keluarga Balti-ku maka di kemudian hari dia juga bisa menyerang keluarga lainnya."
"Aku mau lihat seberapa lama kalian bisa bersenang-senang."
Setelah mengatakan itu lalu dia langsung bangkit berdiri dan menatap Reva secara langsung.
"Reva, menang jadi raja, kalah jadi abu."
"Kali ini kami sudah kalah dan aku mengakuinya."
"Masalah anakku itu adalah salahku sendiri yang tidak bisa mendidiknya dengan baik. Aku bersedia dihukum."
"Kalau ada sesuatu, silakan kau lampiaskan saja kepadaku!"
“Namun masalah ini tidak ada hubungannya dengan anggota keluarga Balti lainnya. Aku harap kau tidak mencari gara-gara dengan anggota keluarga Balti lainnya!"
"Kalau tidak, aku tidak akan bisa berkompromi dan pasti akan melawanmu hingga titik darah penghabisanku!"
Reva mendengus dengan dingin, "Kepala keluarga Balti, sudah sampai seperti ini pun kau masih ingin mengancamku?"
"Aku sudah pernah bilang, hanya dengan berdasarkan apa yang telah diperbuat oleh putramu itu saja, keluarga Balti kalian ini sudah sewajarnya diusir dari Yama."
"Sekarang sudah waktunya bagi kalian untuk menepati janji itu."
Setelah mengatakan hal itu lalu Reva langsung melambaikan tangannya. Kemudian dia berkata, "Kepala keluarga Winson, aku harap kesepuluh keluarga terpandangmu itu bisa menangani masalah ini dengan jelas!
"Kalau tidak, mungkin kita juga harus menyelesaikan masalah tentang sepuluh keluargamu yang membantu keluarga Balti di waktu itu."
Ekspresi Jeremy tampak mengernyit sedikit. Tadinya dia tidak berminat untuk terlibat dalam masalah ini. Dia hanya ingin membuat Reva langsung bertarung dengan keluarga Balti saja.
Namun saat Reva menyebutkan tentang bantuan dari kesepuluh keluarga terpandang untuk
keluarga Balti itu membuat dia panik.
Dalam hal ini, sepuluh keluarga terpandang itu memang merupakan kaki tangannya keluarga Balti.
Kalau sampai Reva marah dan membuat dia benar-benar ingin melanjutkan masalah ini maka kesepuluh keluarga terpandang itu juga mungkin akan mendapatkan masalah juga nantinya. "Setelah merenungkannya sejenak lalu Jeremy menganggukkan kepalanya dan berkata, "Tenang saja tuan Lee. Aku pasti akan memberikan jawaban yang memuaskan untukmu!"
Kepala keluarga Balti tampak cemas, "Jeremy, apa... apa maksudmu?"
Jeremy langsung menampar wajahnya, "Apa maksudku?"
"Menurutmu apa?"
"Ehh, kepala keluarga Balti, keluarga Balti-mu sudah melakukan begitu banyak hal yang keterlaluan dan itu merupakan salah satu bentuk penghinaanmu terhadap kesepuluh keluarga terpandang kami. "Hari ini, kita akan membersihkan nama sekolah kita dan menjaga reputasi sepuluh keluarga terpandang kita!"
"Teman-teman semua, menurut kalian bagaimana?"
Ke delapan kepala keluarga ini saling bertepuk tangan dan mereka semua berkata bahwa mereka rela melakukan apa saja untuk mendorong semua orang melakukannya.