Antara Dendam dan Penyesalan by Jus Alpukat

Chapter Bab 52



Bab 51 +15 BONUS Reuni dengan teman–teman sekolah yang sudah lama ditunggu–tunggu itu berlangsung dengan meriah.
Olga adalah sosok wanita yang sangat pintar bergaul. Dia sangat pandai berbicara dan bisa cocok berbicara dengan siapa saja.
Namun, kedatangan Selena justru mengejutkan semua orang. Banyak teman sekolah menghampiri Selena dan bertanya secara
beruntun, “Selena, dengar- dengar kamu sudah menikah? Kamu benar–benar tidak asyik, menikah tidak mengundang kami para
teman lama. Apakah kamu menganggap kami tidak pantas hadir?” Belum sempat menjawabnya, terdengar suara tajam seorang
perempuan di telinga Selena, Menurutku, bukan kita tidak pantas, melainkan dia sendiri yang tidak pantas. Mungkin karena
Keluarga Bennett sudah bangkrut, jadi dia bersembunyi dan tidak berani bertemu orang.” Yang berbicara itu adalah Alana
Madison, orang yang dulunya tidak akur dengan Selena. Saat itu, Keluarga Madison tidak sebanding dengan Keluarga Bennett,
dan Alana selalu berada di posisi kedua. Jelas–jelas dia memiliki citra sebagai wanita kaya, cantik, dan genius, tetapi dia selalu
tampak meredup di mana pun Selena berada. Jadi dia pun selalu menyalahkan Selena atas hal ini. Saat ini Keluarga Bennett
sudah bangkrut. Selena yang telah lama tidak muncul, akhirnya muncul kembali. Dia tentu saja ingin memanfaatkan
kesempatan ini untuk mengejek Selena. Si ketua kelas, yaitu Darren Osmond, segera meredakan suasana dengan berkata,
“Alana, jangan berkata seperti itu. Semua orang memiliki masa lalu yang berbeda–beda, ada kalanya di atas, ada kalanya di
bawah. Tidak perlu membahas hal–hal yang membuat orang menjadi semakin sedih. Kita sudah lama tidak bertemu, jangan
bicarakan hal–hal yang tidak menyenangkan.” Alana merasa kesal, tetapi karena dia masih menghormati Darren, sehingga dia
tidak melanjutkan topik tersebut. “Baiklah, aku tidak akan membahasnya. Tapi, ada seseorang yang terlalu tebal mukanya. Dia
tidak pernah muncul selama bertahun–tahun, tetapi sekarang ketika ada keuntungan, dia pun ingin kembali untuk mengambil
bagian.” “Keuntungan apa? Bukankah hari ini reuni sekolah?” tanya Selena dengan wajah yang tampak bingung. “Apakah kamu
benar–benar tidak tahu atau pura–pura tidak tahu? Semua teman yang datang hari ini hanya tertarik pada proyek rumah sakit
Cintagatha.” Selena tiba–tiba merasa dirinya telah menjalani kehidupan yang terombang–ambing dan tidak berarti selama lebih
dari setahun. Dia tidak tahu apa pun tentang apa yang terjadi di luar sana. Darren dengan niat baik menjelaskan, “Rumah Sakit
Cintagatha adalah proyek medis terbesar 1/2 +15 BONUS dalam dua tahun terakhir yang menelan biaya 7 triliun rupiah.” Alana
mendengus dan berkata, “Tujuan Rumah Sakit Cintagatha adalah untuk menjadi rumah sakit internasional kelas satu. Baik
dokter maupun peralatannya, merupakan yang terbaik di dunia. Tentu saja gaji para pegawainya jauh lebih tinggi daripada
rumah sakit lain di dalam negeri. Dengan adanya kesempatan bagus seperti ini, tentu saja ketua kelas yang baik hati seperti ini
akan memikirkan kita sebagai teman–teman lamanya.” Teman sekolah yang ada di samping juga sedang berdiskusi dengan
antusias. Jika mereka bisa diterima, gaji mereka akan naik tiga kali lipat. Tentu saja standarnya juga tinggi. Jika mereka memiliki
koneksi yang bekerja di sana, akan lebih mudah untuk diterima. Selena pun mengerti setelah mendengar penjelasan itu. Darren
memang berasal dari keluarga berlatar belakang pengobatan tradisional yang terkenal. Dia kemungkinan besar memiliki banyak
saham di rumah sakit itu. Tindakannya saat ini juga bertujuan untuk mencari beberapa orang berbakat agar bisa direkrut ke
rumah sakit. 1 Ketika masih bersekolah dulu, mereka berada di kelas unggulan yang merupakan kumpulan murid–murid
berbakat dan cerdas. Meskipun pertemuan ini disebut sebagai reuni, tetapi sebenarnya ada suatu kepentingan di dalamnya.

Mungkin karena Olga belakangan ini disibukkan oleh urusan putus dengan pacarnya, sehingga dia sendiri juga tidak tahu sifat
dari pertemuan ini. Dia hanya menganggapnya sebagai kesempatan untuk menenangkan pikiran, jadi dia pun datang kemari.
Selena tidak seperti Olga yang saat ini sudah berbincang–bincang tentang masalah properti sambil merangkul bahu orang.
Dalam situasi seperti itu, Selena hanya merasa canggung. Sedangkan Darren tetaplah sosok yang cerdas dan brilian. Dia tidak
memandang rendah Selena karena Keluarga Bennett sudah bangkrut, dia justru dengan lembut menanyakan kabar Selena.
“Jika Selena tertarik, Rumah Sakit Cintagatha selalu menyambut dokter berbakat sepertimu.” Selena tersenyum tanpa berdaya
sambil berkata, “Kamu pasti bercanda, aku bahkan belum lulus kuliah...” Darren pun berkata dengan bingung, “Mana mungkin?
Kamu memang pernah cuti kuliah, tetapi kamu tetap saja punya bukti kelulusan dan ijazah.” Selena tertegun sejenak, lalu
berkata, “Darren, kam pasti salah, ‘kan?” “Bagaimana mungkin? Aku yang menyerahkan semua ijazah kelulusan mahasiswa di
kelas waktu itu, tapi yang datang mengambil ijazahmu adalah anggota keluargamu. Apakah kamu tidak mendapatkan
ijazahnya?” Selena pun segera memahami bahwa Harvey pasti telah menggunakan suatu cara untuk mengambil ijazah
miliknya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.